A. Mempersatukan
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku yang tersebar di seluruh Nusantara. Keragaman suku, budaya dan tempat tinggal yang tercerai berai ini merupakan suatu keadaan yang sangat kondusif bagi terjadinya perselisihan dan perpecahan. Namun, dibawah falsafah bangsa, Pancasila seluruh suku yang terdapat di Indonesia disatukan. Keberagaman tidak menjadi alasan untuk berpisah karena pancasila mempersatukan seluruhnya tanpa meniadakan perbedaan.
Peran Roh Kudus dalam mempersatukan orang percaya terlihat dalam jemaat mula-mula (Kis 2:41-47), Roh Kudus mempersekutukan orang percaya dengan orang percaya yang lain dan mempersekutukan orang percaya dengan Allah, sehingga setiap hari mereka rindu mendengar kesaksian iman para rasul dan bertekun dalam pengajarannya. Mereka tidak mementingkan kepentingan sendiri, tetapi hidup berbagi dan saling mendukung. Lukas mengatakan bahwa “mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam bait Allah (Kis 2:42-46)”
Peraturan orang Yahudi melarang orang Yahudi untuk berkumpul atau berbicara dengan orang yang bukan Yahudi. Konsep makanan yang hala dan haram juga membatasi orang Yahudi dalam bergaul, makan minum dan melayani sesame. Akan tetapi, ketika Allah menjelaskan semua ini melalui Roh Kudus dan malaikat, jelaslah bagaimana orang Yahudi harus bersikap. Petrus bersedia melayani Kornelius dan kaum keluarganya, bhkan membaptis Kornelius menjadi pengikut Kristus. Ketika ada orang-orang berselisih pendapat tentang hal ini karena Kornelius bukan orang Yahudi, Petrus menjelaskan mimpi yang diberikan Tuhan kepadanya. Pandangan yang membedakan antara orang Yahudi dan bangsa lain terus berlangsung. Petrus yang dipenuhi Roh Kudus menjelaskan dalam siding di Yerusalem. Ia diberi hikmat oleh Roh Kudus untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik sehingga mereka menerima bahwa Tuhan tidak pernah membeda-bedakan manusia.
Roh Kudus berperan mendamaikan dan mempersatukan orang percaya dalam satu persekutuan. Roh Kudus membuat mereka menjadi sehati sepikir. Pola pikir yang ditetapkan Roh Kudus adalah pikiran Kristus. Paulus menekankan bahwa semua orang percaya bertanggung jawab memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera. Persekutuan orang percaya dengan latar belakang yang beragam justru memperkaya persekutuan tersebut. mereka dapat saling melengkapi kekurangan. Dalam kepelbagaian yang ada, Roh Kudus juga mempersatukan orang percaya menjadi satu tubuh Kristus, seperti yang terjadi pada murid ketika mereka menerima Roh Kudus. Para murid dikaruniai berbagai bahasa sehingga banyak orang menjadi percaya kepada Kristus. Saat ini, kita menjadi bagian dari persekutuan tubuh Kristus di gereja juga karena karya Roh Kudus. Oleh karena itu, hendaklah kita dengan rendah hati saling berbagi, memberi diri dan talenta serta saling mendukung di antara saudara seiman.
B. Memberi Karunia
Karunia dalam bahasa Yunani adalah “Kharisma” yang dalam bentuk jamaknya kharismata. Sering diartikan sebagai sesuatu yang unik dalam diri seseorang sehingga orang tertarik dengannya. Kamus umum bahasa Indonesia mendefenisikan charisma sebagai : 1) keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan kemampuan yang luar biasa dalam hal kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya. 2) atribut kepemimpinan yang didasarkan atas kualitas kepribadian individu
Alkitab menghubungkan charisma dengan roh kudus. Karunia adalah suatu pemberian khusus dari Roh Kudus kepada orang percaya. Setelah Roh Kudus hinggap di atas murid-murid, mereka dapat berkata-kata dalam bahasa lain seperti uang diberikan Roh Kudus kepada mereka. Kamu mungkin pernah mendengan karunia bahasa lidah. Bahasa ini adalah pemberian Allah. Bahasa ini adalah bahasa yang tidak dapat dipelajari seperti bahasa lain karena merupakan karunia dari Allah. Selain karunia bahasa lidah, murid-murid juga diberi kuasa untuk melakukan mukjizat, tanda-tanda dan nubuatan. Paulus menekankan bahwa tidak ada karunia yang lebih tinggi derajatnya daripada karunia yang lain. Semua karunia sama berartinya dihadapan Tuhan. Paulus memang tidak memberi informasi mengenai jenis-jenis karunia rohani secara sistematis, tetapi menekankan keberagaman dari karunia-karunis rohani dalam tubuh Kristus. Karunia yang beragam harus digunakan untuk saling memperlengkapi dan melayani dalam persekutuan tubuh Kristus ( Roma 12:2-5). Adalah salah bila kita beranggapan karunia dan pemenuhan roh kudus menjadi indicator pencapaian rohani atau menggarisbawahi tingkat kehidupan rohani seseorang. Lebih salah lagi, bila dipakai untuk menghakimi orang lain. Karunia Roh Kudus bermuara pada kamuliaan Allah bukan kemegahan Pribadi manusia.
Tugas
1. Jelaskanlah peran Roh Kudus dalam mempersatukan!
2. Jelaskanlah peran Roh Kudus dalam hal memberi karunia!
Comentários