ALLAH PEMBARU KEHIDUPAN MANUSIA
A. Pengertian Allah sebagai pembaru
Pembaruan kehidupan adalah proses yang bersifat dinamis dan konstruktif. Dinamis karena prosesnya bergerak maju menuju kesempurnaan tetapi juga konstruktif karena sifatnya memajukan dan membangun sehingga jadi lebih bermakna. Yang paling utama dalam suatu pembaruan adalah : 1) proses yang terus berjalan agar tiba pada kesempurnaan dan; 2) kesediaan pemilik kehidupan untuk mengalami pembaruan
Allah sebagai pembaru kehidupan artinya allah yang melakukan tindakan atau proses dalam pembaruan dalam kehidupan manusia dan alam. Paulus menuliskan “supaya kamu dibarui di dalam Roh dan pikiranmu” (Efesus 4:23). Inilah pembaruan kehidupan yang dikerjakan oleh Allah, yaitu pembaruan secara total, terhadap Roh dan pikiran manusia. Dalam bagian lain Paulus menekankan “ janganlah kamu menjadi serupan dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan akal budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Roma 12:2)
Di perlukan pembaruan secara total untuk memperbaiki keberadaan manusia pendosa. Dengan pembaruan kehidupan, Allah hendak menunjukan kasih dan konsistensi-Nya terhadap ciptaan-Nya. Allah tidak pernah mengabaikan ciptaan-Nya dalam keadaan apapun. Allah tidak pernah berubah dari rancangan awal-Nya yang menhendaki agar manusia dapat menikmati seluruh rahmat-Nya. Inilah makna pembaruan, yaitu kehidupa menusia dan alam yang dibarui oleh Allah.
B. Mengapa manusia memerlukan pembaruan ?
Masih ingatkah kamu bagaimana awal mula manusia jatuh ke dalam dosa ? (Kej 3) mencatat bahwa waktu itu seekor ular menghasut Hawa yang adalah seorang penolong yang sepdan bagi Adam untuk melanggar perintah Allah dengan memakan buah dari pohon yang di laran, Hawa memiliki hasrat untuk melampaui Allah. Saat itulah mereka menunjukan ketidak taatan mereka kepada Allah sehingga mereka jatuh ke dalam dosa. Dalam perjanjian lama,
Keadaan ini di sebut dengan kata pesya (pemberontakan) atau khatta (pelanggaran) atau awon (perbuatan yang tidak senonoh) atau kehilangan. Paulus menyebut dosa dengan ketidaktaatan (Roma 5:19) dan orang berdosa sebagai musuh atau pembenci Allah (Kolose 1:21, Roma 1:30)
Menurut Alkitab dosa adalah pemberontakan yaitu kuasa yang membelenggu manusia untuk melawan Allah. Dosa yang dimulai oleh Hawa diikuti oleh Adam kemudia menjalar keseluruh dunia, kepada seluruh keturunan Adam dan Hawa dan seluruh alam semesta. Alkitab mencatat hukuman atas dosa :
- Perempuan akan mengalami banyak kesusahan ketika mengandung dan kesakitan ketika melahirkan anaknya
- Tanah terkutuk akan menghasilkan tanah dan rumput
- Manusia akan bersusah payah mencari rejeki seumur hidupnya
- Manusia akan kembali menjadi tanah (mati)
Manusia mengalami kematian rohani, yaitu rusaknya hubungan dengan Allah, sehingga manusia terlepas, terasing, dan terpisah dari Allah. Keterpisahan dari Allah mendatangkan penderitaan dalam hidup.
Ingatkah kamu akan pertanyaan orang muda yang kaya kepada Yesus atau pertanyaan pada hari Pentakosta, “apakah yang harus kami perbuat saudara-saudara?”, orang banyak itu bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain “jawab Petrus kepada mereka : bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu di baptis dalam nama Yesus Kristus…..” (Kis 2:37-38). Itulah jalan yang benar yang dapat di pilih untuk terlepas dari hukuman akibat dosa
C. Janji Allah tentang pembaruan
Perjanjian lama mencatat janji Allah yang agung tentang pembaruan hubungan Allah dengan manusia yang diinisiasi oleh Allah sendiri (Yeremia 31:31-34). Perhatikan ikatan perjanjian berikut :
1. Perjanjian Allah dengan Nuh. Karena manusia hidup dalam kejahatan, maka allah memusnahkan manusia engan air bah. Perjanjian ini mengatakan bahwa allah tidak akan memuasnahkan manusia dengan air bah lagi dan di tandai dengan busur awan, yaitu pelangi
2. Perjanjian Allah dengan Abraham bahwa keturuna-Nya akan memenuhi bumi, namanya akan termasyur dan akan mendatangkan berkat bagi bumi dan segala isinya (Kej 12:1-3)
3. Perjanjian Allah dengan Daud tentang tahta dan keturunan Daud. Allah mengkokohkan tahta Daud, dengan kelahiran seorang raja yang akan menyelamatkan dunia
4. Perjanjian Allah dengan Musa di gunung Sinai (perjanjian Sinai), dimana Allah memberikan sepuluh hokum
5. Ikatan perjanjian Allah di ulangi kembali melalui para nabi yang semakin jelas menubuatkan penyelamatan Allah terhadap manusia
Semua janji ini digenapi dalam dan melalui Yesus Kristus, “karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh 3:16). Semua janji Alalh tentang pembaruan mengandung unsur pemulihan dan perbaikan dalam hubungan yang baru dengan Allah. Tidak ada satu manusia yang dapat menanggung semua ini kecuali di dalam dan melalui Manusia Suci yaitu Yesus Kristus
Tugas
Membuat ringkasan dari materi di atas
Comments