DEMOKRASI INDONESIA
A. Dasar Hukum di Indonesia
Demokrasi di Indonesia adalah demkrasi pancasila, yaitu demokrasi yang berdasarkan pancasila dan dilaksanakan berdasarkan UUD 1945. Dengan demikian nilai-nilai demokrasi yang dianut bangsa Indonesia adalah nilai-nilai demokrasi pancasila. Nilai-nilai ini sesuai dengan kelima sila pancasila. Demokrasi pancasilaa mengutamakan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagi sila pertama. Dalam iman Kristen segala sesuatu dilaksanakan dalam takut akan Tuhan sehingga bukan keinginan manusiawi yang mendominasi kehidupan, melainkan kehendal Allah dan ketaatan manusia kepada Allah saja yang menentukan segala sesuatu bagi manusia. Taku akan Tuhan merupakan permulaan pengetahuan (Ams 1:7) dan panduan bagi seorang untuk hidup dan berperilaku baik ditengah masyarakat.
Demokrasi pancasila adalah sistem pemerintahan Negara yang berlandaskan falsafah pancasila dan dalam bentuk pelaksanaannya berpedoman pada pancasila dan UUD 1945. Itu sebabnya demokrasi pancasila menjamin kebebasan untuk menganut dan menjalankan agama atau kepercayaan yang di yakini, menjunjung tinggi persatuan dan keadilan yang berlaku bagi seluruh rakyat tanpa terkecuali. Demkorasi adalah pelaksanaan kedaulatan penuh di tangan rakyat, tetapi bukan kebebasan mutlak dan tetap dalam batasan. Sebagai Negara demokrasi zindonesia mempunyai landasan atau dasar hukum yang tidak dapat ditawar yaitu pancasila dan UUD 1945. Dalam sila ke-4 tersirat makna bahwa kekuasaan dan pemerintahan tertinggi berada di tangan rakyat, wakil rakyat adalah penyelenggara pemerintahan. Para wakil dipilih langsung oleh rakyat dengan mempertimbangkan kepentingan masyarakat umum.
B. Cita-cita Demokrasi di Indonesia
Allah telah menempatkan manusia pada kedudukan yang sama dan sebagai gambar dan rupa Allah. Manusia mempunyai harkat dan martabat yang mulia dan derajat yang tinggi. Indonesia melaksanakan demokrasi pancasila dengan tujuan menempatkan seluruh Indonesia dengan hak dan kewajiban yang sama. Hal ini sesuai dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Cita-cita ini dapat tercapai jika seluruh masyarakat Indonesia menjadi manusia yang takut akan Tuhan. Orang mendapat kepercayaan menjadi wakil rakyat harus berpihak pada rakyat, melaksanakan pembangunan yang menyejahterakan rakyat. Bukan memanfaatkan kedudukan dan kepercayaan rakyat untuk kepentingan pribadi dan golongan atau kelompoknya.
C. Musyawarah Untuk Mufakat
Musyawarah menjadi penutup dalam setiap kegiatan apapun. Dengan musyawarah, banyak masalah teratasi, banyak pendapat dihargai, seluruh rakyat terakomodir dalam pembangunan Indonesia. Musyawarah menjadi cara yang efektif untuk membicarakan dan menentukan keputusan yang tidak merugikan. Namun, tidak selalu musyawarak berakhir dengan mufakat. Tidak jarang justru berakhir dengan perselisihan atau kesalahpahaman. Meusyawarat untuk mufakat memberikan konsekuensi, di mana suara terbanyak akan menjadi pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Dengan demikain, yang tadinya tidak sependapat, harus rendah hati menerima hasil musyawarah dan bersama-sama melaksanakannya.
Tugas
1. Jelaskan apa yang kalian pahami tentang demokrasi !
2. Perhatikan dengan seksama lirik lagu berikut ini. Lakukanlah pendalaman dan tuliskan pemahamanmu terhadap lagu diatas berkaitan dengan materi pembelajaran hari ini!
Wakil rakyat (Cip: Iwan Fals)
Untukmu yang duduk sambil diskusi, untukmu yang biasa bersafari di sana, di gedung DPR
Wakil rakyat kumpulan orang hebat bukan kumpulan teman-teman dekat aplagi sanak family
Di hati dan lidahmu kami berharap suara kami tolong dengar lalu sampaikan
Jangan ragu jangan takut karang menghadang bicaralah yang lantang jangan hanya diam
Di kantong safarimu kami titipkan masa depan kami dan negeri ini dari sabang sampai merauke
Saudara di pilih bukan di lotre meski kami tak kenal siapa saudara, kami tak sudi memilih para juara diam dan juara he’eh juara ha ha ha
Wakil rakyat seharusnya merakyat jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara hanya tau nyanyian lagu “setuju”
Comments