Hidup Dalam Damai Sejahtera
A. Pengertian Damai Sejahtera
Kita sering mendengar salam dengan menggunakan kata syalom. Syalom berasal dari bahasa Ibrani yang mempunyai arti damai, perdamaian atau ketenangan. Dalam Perjanjian Lama, kata ini juga digunakan untuk mengucapkan selamat kepada seseorang atau menanyakan keselamatannya dalam perjalanan. Dalam Pejanjian Baru, syalom berasal dari kata eirene yang mengandung beberapa pengertian, yaitu damai , kesejahteraan, selamat, persahabatan, jangan khawatir, kemujuran, tentram, keselamatan dan damai sejahtera. Memang kaya syalom selalu digunakan untuk mengucapkan salam, tetapi salam ini harus di ucapkan dengan kerinduan akan adanya keamanan untuk bersatu, bekerja sama dengan orang yang diberi salam. Damai sejahtera mengandung makna yang sangat berarti bagi kehidupan manusia. Tidak aka nada ucapan damai sejahtera yang terbuang percuma sebab sumbernya adalah Allah yang memberi kesejahteraan. Tuhan Yesus memberikan damai sejahtera tinggal di antara para murid-Nya, menjadi milik mereka yang harus diteruskan kepada orang lain yang percaya kepada Kristus
B. Perilaku Sebagai Seorang Pembawa Damai Sejahtera
1. Damai dengan Allah
Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, damai sejahtera hilang. Manusia tidak memilikinya lagi. Hidup manusia di penuhi dengan dosa dan manusia menjadi pendosa. Manusia hanya memiliki kehidupan yang cenderung kepada dosa. Dalam Kej 6:5-6, Tuhan melihat bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah Tuhan karena Ia ttelah menjadikan manusia. Hal ini sangat memilukan hati Tuhan, tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan. Seperti yang tertulis dalam kitab Roma 3:32 “semua manusia telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” kehidupan seperti ini adalah kehidupan tanpa damai sejahtera sebab hubungan dengan Allah terputus karena dosa. Hal ini menyebabkan manusia manusia terpisah dari Allah, penciptanya.
Hidup berdamai dengan Allah tidak dapat dilakukan oleh manusia berdosa. Keadaan dirinya yang berdosa tidak dapat menuntun manusia kedalam perdamaian. Oleh karena itu, dibutuhkan perantara yang memperdamaikan. Yesus Kristus menjadi pendamai yang memulihkan hubungan manusia dengan Allah. Dengan cara itulah manusia kembali memiliki damai sejahtera. Hidup berdamai dengan Allah dimulai dan dilakukan dengan Allah sendiri, melalui Anak-Nya, Yesus Kristus. Tidak ada jalan pendamaian yang lain selain melalui Yesus Kristus perdamaian yang dilakukan oleh Allah diwujudkan melalui pengurbanan dan kematian-Nya di atas kayu salib, sedangkan kebangkitan-Nya adalah kemenangan atas maut. Paulus mengatakan bahwa hidup dalam dosa adalah perseturuan dengan Allah sedangkan hidup berdamai dengan Allah adalah kehidupan dalam damai sejahtera. Untuk menjadi pembawa damai sejahtera, seseorang harus diperdamaikan terlebih dahulu dengan Allah, menjadi orang yang berkenan kepada-Nya. Perdamaian ini memberikan damai sejahtera kepada manusia sehingga dapat dihadirkan melalui kehidupannya di tengah-tengah manusia yang lainnya
2. Damai dengan diri sendiri
Pengertian berdamai dengan diri sendiri bukan menyangkal rasa bersalah dan tanpa penyesalan, tetapi mengakui semua perasaan dan penyesalan itu dihadapan Allah sehingga tidak ada lagi baying-bayang ketakutan. Tidak ada dosa yang tidak diampuni oleh Allah dan tidaka ada seorang pun manusia yang ditolak oleh Allah ketika orang tersebut memohon pengampunan-Nya.
Berdamai dengan diri sendiri bararti seseorang mampu menjaga tingkat kedamaian dan kesejahteraan didalam hidupnya tanpa dipengaruhi oleh keadaan apapun baik di dalam mapun di luar kehidupannya. Beberapa alasan yang membuat kita seringkali tidak dapat berdamai dengan diri sendiri, antara lain keras kepala, masih hidup dalam keangkuhan dan kesombongan dan hidup dalam kemunafikan.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan agar seseorang dapat berdamai denagn dirinya sendiri, yaitu:
Ø Percaya pada diri sendiri (kurangi rasa ragu pada diri sendiri)
Ø Pahami pikiran sendiri (mulai sadari pikiran-pikiran buruk yang dimiliki agar anda dapat menepis pikiran yang negatif)
Ø Peduli dengan diri sendiri (banyak orang yang lebih mengutamakan kepentingan orang lain dibandingkan diri sendiri, seolah kepentingannya tidak penting dibandingkan orang lain)
Ø Jangan terlalu ambisius (ambisi untuk maju dan berkembang memang dapat menjadi motivasi yang baik untuk diri sendiri tatapi jika terlalu menginginkan banyak hal kemuadian tidak dapat meraihnya maka akan menyakiti diri sendiri)
Ø Sadari bahwa kecewa adalah bagian dari hidup (hadapi perasaan itu dengan tegar dan terima dengan baik)
Ø Hadapi rasa takut (jika memiliki rasa takut pada sesuatu, jangan berusaha untuk membenci tetapi hadapilah rasa takut itu)
3. Damai dengan sesama
Perdamaian merupakan ungkapan kasih Allah kepada manusia oleh karena Kristus telah mati ketika manusia masih berdosa (Roma 5:8). “karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh 3:16)”. Jika sebesar itu ungkapan kasih Allah kepada manusia, tidak ada alasan bagi manusia untuk tidak mengampuni dan berdamai dengan sesamanya.
Tugas
1. Jelaskanlah pengertian damai sejahtera!
2. Uraikanlah sikap atau perilaku yang benar sebagai seorang pembawa damai sejahtera!
Comments